Ibu adalah pahlawan, sahabat, kekasih, pelindung, penasehat, dan segala-galanya bagi aku. Itu mungkin masih kurang cukup ungkapan yang pantas aku berikan untuk ibuku tercinta. Tanpa beliau aku bukanlah siapa-siapa, aku tak mungkin bisa berdiri tegak dan mampu menghadapi berbagai pencobaan hidup yang terkadang itu teramat sangat luar biasa berat. Tapi ada di sisinya aku merasa kalau aku mampu menghadapinya. lihatlah wanita di skelilingmu, adakah yg paling engkau sayang? mungkin ada, tapi sayangkah ia padamu, tuluskah ia menyayangimu? mungkin takkan ada kau temukan wanita seperti itu di sekelilingmu, tapi coba kau lihat ia di dapur, mungkin saat ini dia sedang menyajikan makanan kesukaanmu, coba lihat dia di sumur, mungkin sekarang dia sedang menyuci keluh keringatmu, dan coba lihat ia di kamarmu, mungkin sekarang ia sedang membereskan duniamu yang berantakan.
sanggupkah mereka (pacar-pacarmu) dengan tulus melakukan itu semua, adakah mereka (istri-istrimu) dengan ikhlas melayanimu, mungkinkah mereka (wanita-wanita pujaanmu) memperhatikan dan mampu membenahi duniamu? jelas tidak..! hanya dia (ibu mu) yang sanggup dan tulus melakukan semua itu, hanya dia (malaikatmu) yang ikhlas melayani dan memperhatikanmu, dan hanya dia (surgamu) yang selalu memenuhi semua keinginan dan kebutuhanmu..HANYA DIA...
sadarkah betapa sering kita tak menghiraukannya di saat dia begitu memperhatikan kita, sadarkah betapa sering kita pamrih atas semua pertolongan kita disaat dia begitu ikhlas merawatmu, sadarkah begitu bodohya kita tapi ia tetap menganggap kita yang terbaik di dunia ini.
Mama, terima kasih karena engkau sudah mau menjadi ibu untukku, dan untuk adik – adikku, terima kasih karena tetap sabar, sabar dan sangat sabar, dengan kelakuan nan ajaib, ngawur, slebor, serampangan dari aku dan adikku. Semoga engkau tetap bisa berbahagia apapun yang terjadi, kuat menghadapi segala cobaan yang diberikan oleh Allah, dan yang terpenting, engkau sehat selalu. amin ya Allah....